Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bahaya Rokok: Devisa Negara Pembunuh Rakyatnya

Ngopo.com - Pada kesempatan ini, saya tidak akan membicarakan tentang cukai rokok yang membuat departemen perpajakan negara Indonesia kaya. Saya akan membicarakan tentang racun yang terkandung di dalam rokok, bahaya rokok, dan orang-orang yang membeli kematiannya dengan sebatang rokok.

Rokok adalah sumber devisa negara. Dengan banyaknya pabrik rokok dan produksi rokok yang amat besar, negara kita semakin kaya, terutama departemen yang membawahi cukai rokok. Lalu, apakah jika negara kaya, maka rakyatnya juga kaya? Belum tentu. Terbukti dengan Indonesia.

Terlalu naif memang, jika artikel ini dibaca oleh para pencandu rokok. Karena, sudah banyak sekali diberitakan, ditulis, atau dibicarakan di berbagai media informasi tentang bahaya rokok. Anda pasti pernah atau bahkan sering melihat tulisan seperti di bawah ini pada bungkus rokok?

“PERINGATAN PEMERINTAH MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.”

BAHAYA ROKOK

Sebuah kalimat yang sumbang dan munafik. Apa ada orang mau memerhatikan kalimat tersebut ketika orang tersebut membeli sebungkus rokok? Rasanya akan sangat jarang. Kalimat tersebut hanya dianggap basa-basi semata. Tanpa benar-benar diperhatikan. Padahal tulisan itu sudah jelas-jelas menjabarkan bahaya rokok bagi kesehatan.

Entah siapa yang bodoh, apakah pemerintah yang menulis di sana, atau pabrik rokok yang terus menerus memroduksi rokok atau yang membeli rokok, yang pasti tulisan tersebut tidak memberi nasihat sama sekali. Dan tidak berdampak banyak pada pengurangan jumlah rokok maupun perokok.

Yang pasti, produksi rokok itu memberikan keuntungan secara finansial baik bagi pemerintah maupun bagi pabrik rokok. Yang dirugikan siapa, ya masyarakat yang membeli racun itu. Jadi, siapa yang bodoh? Silakan tanyakan pada perokok.

Permasalahan rokok ini kemudian menjadi sebuah dilema tersendiri. Bagaimanapun juga pabrik rokok telah menjadi sandaran hidup bagi para karyawannya. Pabrik rokok tidak bisa dipungkiri telah banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia. Jadi, jika pabrik rokok benar-benar dilarang untuk diproduksi, bayangkan, berapa banyak jumlah pengangguran bertambah di Indonesia.

Di sisi lain, produksi rokok tersebut justru menghancurkan kesehatan masyarakat Indonesia itu sendiri. Bahaya rokok mengancam nyawa siapapun yang menghisapnya. Jika sudah dihadapkan pada persoalan seperti ini, pemerintah selaku pihak yang bertanggung jawab pun pasti akan cukup sulit mengambil keputusan.

Remaja dan Bahaya Rokok

Bahkan, remaja-remaja sekarang, terutama di negara-negara berkembang, sudah mengisap rokok. Bagi remaja negara berkembang, merokok adalah bagian dari gaya hidup. “Nggak ngerokok, berarti nggak gaul, nggak ngerokok berarti nggak jantan.” Inilah paradigma anak laki-laki yang dibentuk di masyarakat negara-negara berkembang.

Mereka tidak tahu bahwa di dalam sebatang rokok ada 4000 racun yang siap membunuhnya. Mungkin racun rokok tidak akan langsung bereaksi seperti racun serangga. Saat ditegak langsung mati. Tetapi, racun rokok itu seperti mimpi buruk yang membuat penikmatnya mati pelan-pelan. Bahaya rokok perlahan akan mengancam kesehatan.

Racun-racun rokok yang merugikan bagi kesehatan sudah banyak diteliti orang. Bahaya rokok pun sudah banyak diketahui. Namun, anehnya orang-orang masih juga mengisap rokok. Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok adalah bebagai macam kanker, seperti kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, serangan jantung, gangguan pembuluh darah. Tidak hanya itu, rokok juga bisa menyebabkan gangguan pada janin bahkan bisa terlahir cacat.

Rokok juga menyebabkan bronkitis, tekanan darah tinggi dan impotensi, terutama rokok mentol. Dan, yang paling parah merokok dapat menyebabkan generasi yang bodoh. Jika ayahnya seorang perokok, tidak akan menghasilkan sperma yang berkualitas baik, apalagi jika ibunya merokok, peluang janin terlahir bodoh akan semakin besar karena kekurangan nutrisi otak. Bahaya rokok benar-benar menyeramkan bagi kesehatan.

Bahaya Rokok dan Zat Kimia

Zat kimia yang terkandung dalam rokok adalah karbonmonoksida, asam hidrosianat, nitrogen oksida, amoniak, dan formaldehid. Itu yang terkandung dalam asap rokok yang bisa juga meracuni orang-orang di sekitar perokok pasif yang mungkin lebih mudah terserang racun daripada perokok aktif. Sedangkan, yang terkandung dalam partikelnya, berupa nikotin, indol, tar, karbarzol dan kresol. Zat-zat inilah yang menyebakan orang-orang mati karena kanker akibat dari merokok yang terus-menerus. Bahaya rokok nyatanya bukan hanya menyerang perokok aktif, tapi juga perokok pasif.

Nikotin bisa menyebabkan ketagihan pagi penikmatnya dan mengandung racun yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah tinggi.

Dalam sebatang rokok mengandung timah hitam 0,5 ug yang sangat berbahaya bagi kesehatan paru-paru. Jika Anda mengisap sebungkus rokok setiap hari, maka semakin banyak timah hitam yang mengendap dalam tubuh. Bahaya rokok pun akan semakin gencar mengancam nyawa Anda.

Kandungan karbonmonoksida dalam rokok dapat menghambat peredaran oksigen dalam darah. Sel-sel darah merah yang seharus mengangkut okesigen murni kini diracuni dengan gas CO yang ditimbulkan dari asap rokok. Hal ini menyebakan jantung dan paru-paru cepat rusak. Bahaya rokok memang selalu berhubungan dengan organ pernafasan.

Bahaya Rokok, Tar dalam Rokok

Tar adalah racun kimia dalam bentuk komponen padat sap rokok yang dapat mengendap dalam mulut, paru-paru, dan darah. Bahan ini meruapkan satu diantara banyaknya racun penyebab bahaya rokok. Tar dapat dilihat dari gigi para perokok yang menguning.

Coba Anda bayangkan gigi yang terbuat dari tulang yang kuat pun bisa rapuh dengan Tar. Saat ini, Tar yang Anda hisap dalam rokok akan mengendap dalam paru-paru yang sangat lunak, bahkan hanya terdiri dari gelembung udara. Gigi saja hancur, apalagi paru-paru. Bahaya rokok benar-benar akan membuat paru-paru Anda rusak. 

Bahaya rokok yang terkandung dalam zat-zat pembentuk rokok, akan menghancurkan fungsi paru-paru. Pada saluran napas akan terjadi peradangan dan penumpukan lendir. Tar dan racun-racun lainnya dapat menyebabkan kerusakan aveoli dan peningkatan jumlah sel yang terkena radang. Penyakit yang bisa timbul bronkhitis, TBC, dan asma.

Racun rokok juga dapat menyebabkan jantung koroner, peyempitan pembuluh darah, menganggu kerja saraf di otak, dan lain-lain salah satunya stroke. Bahaya rokok menjadi menyebab hadirnya penyakit mengerikan pembunuh nomor tiga di dunia dan jantung adalah nomor satu dan semua disebabkan karena merokok.

Racun rokok memang ringan, jika mengisap satu batang seumur hidup kita. Tetapi, jika itu menjadi sebuah kebiasan, merokok dianggap sebagai kebutuhan yang tak bisa ditinggalakan. Siap-siap saja dijemput kematian dengan lebih cepat dengan cara yang mengerikan. Bahaya rokok perlahan akan mengurangi jatah usia Anda.

Efek Bahaya Rokok

Rokok adalah benda beracun yang dapat memberi efek santai (sugesti) terhadap pecandunya. Di balik itu, ada efek yang sangat berbahaya yangt ditimbulkan rokoko. Bahaya rokok dapat tak hanya mengintai pecandunya saja, tapi juga orang-orang yang ada di sekeliling perokok yang bukan perokok.

Selain bahayanya zat-zat yang terkandung dalam rokok, asap yang ditimbulkannya pun sangat berbahaya. Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia. Dua ratus di antaranya beracun dan 43 jenis bahan kimia lainnya dapat mengakibatkan penyakit kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang berbaya yang terkandung dalam rokok di antaranya nikotin, tar, dan karbonmonoksida.

Bahaya rokok dari rokok (asap rokok) yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara. Selain itu, asap rokok dari rokok yang baru dimatikan mengandung 50 kali bahan pengiritasi mata dan pernapasan.

Jadi, bahaya rokok yang terjadi sangat kompleks. Efek yang timbul dari bahaya rokok dapat berimbas bagi si perokok dan orang di sekitar perokok. Selain bahaya rokok dapat menggangu kesehatan, rokok pun termasuk barang konsumsi yang tidak berguna. Membeli rokok hanya akan menghabiskan uang dan kesehatan tubuh pun terganggu.